Pengelolaan Pencemaran Tanah
Penyebab
pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat diuraikan,
seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun
dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
- Melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
- Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
- Jangan membuang sampah di sembarang tempat.
Selain
pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas
lingkungan
hidup.
Beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
- Berladang yang berpindah–pindah.
- Penebangan kayu secara liar.
Akibat
kerusakan hutan :
- Kondisi kesuburan tanah menurun.
- Air tanah berkurang.
- Peningkatan suhu tubuh.
- Flora dan fauna terancam.
Upaya
mengatasi kerusakan hutan:
- Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan liar.
- Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup
- Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
- Mengadakan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
- Mengeluarakan undang–undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4 tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan
Dampak pencemarantanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia
yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi
tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek
kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat
pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya
cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.
Dampak pada
pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar